Tuesday, February 12, 2013

Without Celebration


Valentine.
Valentine?

Sebenarnya kata itu akrab sekali dengan telinga saya, tapi saya belum pernah merayakan hal apa pun yang berhubungan dengan hari (yang menurut sebagian orang) istimewa itu.

Tidak pernah ada perayaan khusus untuk valentine. Apalagi setelah gede akhirnya tahu kalau valentine itu sebenarnya adalah hari kematian seseorang. Saya pikir, kalau memang orang itu mati demi cinta kenapa tidak didoakan agar dia tenang di alam sana, bukan malah kita suka cita dengan pernak-pernik pink, tukar bunga/kado/coklat atau menyatakan cinta ke seseorang. Tuh kan, awal kisahnya dan perayaannya kenapa jagi nggak nyambung begitu.

Kalau valentine datang, saya tidak akan merasa apa-apa. Maksudnya, saya tidak menunggu dan memujanya, tapi saya juga tidak membencinya. Saya hanya bersikap biasa, seperti layaknya hari-hari yang lain dan tentu saja tanpa perayaan apa pun. Hal yang saya lakukan pun adalah hal yang biasa.

Kalau tahun ini ketemu dengan hari valentine lagi, saya tentu saja akan melakukan hal yang biasa saya lakukan setiap hari.

Saya akan menulis seperti biasanya. Saya suka menulis. Menulis tentang apa pun, jadi setiap hari selalu saya isi dengan menulis. Meski tidak banyak, tapi selalu saya sempatkan menulis sesuatu atau melengkapi novel-novel lama yang sudah terbengkalai. Hehehe. Saya akan selalu hunting lomba menulis atau lomba blog seperti yang diadakan ZALORA Indonesia ini. Selain mencoba peruntungan untuk mendapat hadiah, juga mengasah bakat menulis. :)

Saya juga akan tetap mengajar seperti hari-hari yang lain. Yang namanya pengajar tentu saja tidak ada hari libur kecuali hari minggu, hari besar agama dan hari-hari yang sudah ditetapkan sebagai libur nasional. Jadi kewajiban membagi ilmu dengan murid harus tetap berjalan meski sedang ada hari valentine.

Hal ketiga yang tetap akan saya lakukan alih-alih merayakan valentine adalah membantu ibu. Ibu adalah guru senior yang punya pekerjaan seabrek di sekolah bahkan kadang harus dibawa pulang. Kalau ibu sedang sibuk dan saya luang, maka saya tidak boleh seenaknya berleha-leha. Saya tetap harus menyapu atau mencuci atau memasak atau sekedar mencuci piring makan sendiri.

Kalau waktu luang saya agak banyak, saya juga suka membuat bros sendiri. Bros itu kebanyakan saya pakai sendiri atau kadang saya tawarkan ke teman-teman. Saya membuat bros (kebanyakan) dari kain flanel, tapi beberapa saya buat dari pita dan kain kaca juga. bukan harganya yang menjadi prioritas, tapi kepuasan batin karena bisa menyalurkan hobby dan bisa saya manfaatkan. Tentu saja sambil berharap agar suatu hari bisa punya online-shop seperti ZALORA Indonesia.

Hal lain yang saya lakukan adalah hal standar. Seperti ‘menengok’ soc-med, nonton TV, dan juga sms/telpon dengan teman-teman. Sms/telpon saya gunakan untuk menyambung silaturahmi. Banyak teman yang mungkin sudah lama tidak berkomunikasi, jadi bisa merekatkan kembali jalinan yang sempat agak menjauh. Memang hanya hal biasa dan standar, tapi saya kadang lupa untuk menyapa teman yang nomernya hanya tersimpan di phone-book  ponsel.

Hal-hal di atas bukan sekedar kegiatan yang kulakukan ketika hari valentine tiba, tapi itu adalah rutinitas yang memang sudah kujalani selama ini. Kecuali tentang sms/telpon teman lama itu. Kalau itu memang tidak kulakukan setiap hari.

Menurut pendapat pribadi saya, sebaiknya tidak melakukan hal yang terlalu sia-sia selama masih muda. Ada banyak hal positif yang bisa dilakukan daripada sekedar (maaf) berhura-hura dan berpesta-pora merayakan valentine. Kalau memang ada yang berniat valentine-an, lebih baik di arah kepada hal yang positif.

Perayaan candle light dinner dengan pacar bisa diganti dengan acara lamaran. Daripada lama-lama pacaran mending sekalian disahkan dan dihalalkan. Asyik kan?!

Atau bagi yang belum punya pacar, bisa juga dirayakan dengan keluarga. Makan bersama keluarga yang sebelumnya didahului dengan masak bersama. Pastinya bisa makin dekat dengan keluarga.

Atau mau coba buka bisnis online bersama teman-teman. Sekarang kan sudah banyak gadget canggih yang bisa mendukung adanya online-shop. Siapa tahu, setahun kemudian (atau beberapa bulan kemudian) bisa menjadi raksasa bisnis online sekaliber ZALORA Indonesia. Aamiin. :)

MARI BERLAKU dan BERETIKA POSITIF! ^______^


Brosku, Kepuasanku


Sejujurnya, saya lama sekali mencari ide untuk ikut giveaway ini. Hehehe. Selain karena sibuk mengajar, juga karena topik yang dilempar tidak saya kuasai.

Beberapa hari yang lalu, saya sudah siap berangkat mengajar dan mematut diri di depan cermin. Ibu yang sempat lewat di depan kamar (ketika itu pintunya aga terbuka, karena hanya tinggal berkerudung).

Ibu menyapa, “Bros yang dipakai kenapa selalu itu? Ganti yang lain, Dek.”

“Ganti-ganti kok, Bu,” kilahku.

“Tapi selalu buatanmu sendiri.”

Wah, ini ide cemerlang! Saya baru sadar kalau hal itu bisa dijadikan bahan tulisan. Kalau di film kartun, mungkin ada gambar bohlam menyala terang di atas kepala saya. Hehehe.

Meski punya banyak bros, tapi saya baru sadar kalau akhir-akhir ini saya lebih suka memakai bros buatan sendiri. Bros yang sering saya pakai untuk penghias jilbab adalah bros yang terbuat dari kain flanel. Mungkin memang tidak bagus, tapi cukup rapi.

Ide membuat bros ini, awalnya karena saya suka melihat mampir ke toko asesoris dan melihat betapa bros itu mahal sekali. Karena merasa ‘terbebani’ dengan harga bros yang selangit, saya mencoba belajar untuk membuat bros sendiri. Awalnya agak sulit, tapi akhirnya bisa berkreasi dengan imajinasi sendiri.

Alhamdulillah, hasilnya tidak terlalu buruk, bahkan beberapa teman tertarik dan berniat membeli. Mereka bisa saja membeli di toko-toko tapi mereka bilang kalau pesan bros pada saya bisa memilih ukuran dan warna.

Ini beberapa bros saya yang sempat saya foto. Niatnya mau dijual online, tapi masih belum punya media internet yang bisa online 24 jam. *blushing*
Bros bunga tumpuk
Bros rainbow
Bros bunga mawar
Bros bunga pilin
Bros kupu-kupu

Memakai bros buatan sendiri ternyata memberi kepuasan tersendiri bagi saya. Selain bangga karena itu adalah kreasi sendiri, juga bisa menyalurkan kreativitas.

Posting ini diikut sertakan dalam Giveaway 3 TahunLadaka Handicraft.
Semoga Ladaka Handicraft makin sukses. Aamiin.