Saya
sebenarnya bukan orang yang rajin menulis. Tapi saya suka menulis berbentuk apa
pun dan sangat dipengaruhi oleh mood. Bahkan saya sering menyebut diri saya
sendiri sebagai sleazy-writer alias penulis yang berantakan.
Kecintaan
saya pada dunia tulis menulis saya muali ketika SMA. Saya suka menulis cerpen
berdasarkan kisah teman-teman, atau karena mereka ingin dibuatkan cerpen sesuai
dengan kisah mereka. Lalu beberapa teman menyarankan untuk masuk jurusan sastra
ketika kuliah. Saya sepakat dengan mereka.
Ternyata
oh ternyata orang tua sedikit memaksa dan membujuk untuk masuk jurusan
keguruan/kependidikan (mungkin karena kedua saya adalah guru) hehehe. Maka
dengan sedikit terpaksa dan terbujuk, saya masuk juga di jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris di sebuah PTN di Surabaya.
Setelah
saya lulus kuliah kependidikan maka memperoleh gelar S.Pd (Sarjana Pendidikan
begitu aslinya) yang lebih sering dibuat plesetan menjadi Sarjana Penuh Doa
atau Sarjana Pemanipulasi Data. Huehehehe. Saya ternyata bingung mau ngapain. Dan
berakhir dengan menjadi pengajar di bimbel sambil terus menulis. Banyak hal
yang saya tulis dan saya share di note FB, tapi akhir-akhir ini sudah mulai
nge-note di FB karena FB saya susah sekali dibuka. Alhasil, tulisan-tulisan itu
hanya tersimpan di dalam laptop.
Suatu
hari beberapa bulan yang lalu, saya ngobrol dengan teman seangkatan waktu kuliah,
tapi dia jurusan Bahasa Indonesia. Dia sekarang bekerja sebagai editor di
sebuah publisher. Kami kenal baik karena pernah berada dalam satu orgami
mahasiswa. Dia menanyakan kenapa saya tidak pernah menulis note di FB. Dengan bercanda,
saya bilang kalau saya sedang belajar menulis novel.
Saya
sempat tidak percaya ketika dia menawari saya untuk menerbitkan novel. Tawaran itu
sungguh membuat saya masih belum percaya bahwa ada penerbit yang akan
menerbitkan novel saya. Akhirnya dengan mood yang naik turun, saya
menyelesaikan novel yang sudah saya tulis sekian lama itu. Hehehe.
Akhir
tahun lalu, novel saya sudah masuk proses produksi.
Saya
mikir, “Aku mimpi kah ini?”
Tapi
ketika sebuah gambar di-tag di FB, saya tidak bisa berhenti loncat-loncat
karena itu adalah gambar sampul (calon) novel saya.
Alhamdu.....lillah!
Alhamdulillah! Alhamdulillaaaaaah! *sujud syukur
Wuaaa,
senangnyaaaa! Senangnyaaaaaaaa!
Beberapa
hari yang lalu saya dimintai data diri.
Saya
sebenarnya masih belum percaya kalau tulisan saya akan diterbitkan dalam bentuk
novel bukan lagi note di FB. Hehehe. It seems, my dream comes true. Saya tidak
mikir tentang royalti atau apa pun itu. Kebahagian saya adalah karena karya
saya dihargai.
Saya
sedang menanti hari ketika novel saya ada di rak toko buku dan seseorang sedang
membaca bulrb-nya. Dan sedikit berkhayal ada yang minta tanda tangan di buku
itu ketika saya sedang di toko buku. Hahahaha ^_^
![]() |
Picture here |